Bersihkan Ujian Nasional Dari Budaya "Mencontek"

Hampir Disetiap Ujian nasional berlangsung, selalu ada isu kebocoran soal, entah apa yang menyebabkan terjadinya kebocoran soal. bahkan, sehari sebelum ujian nasional berlangsung, kerap siswa mendapatkan jawaban dari tes ujian nasional yang akan diberikan  besoknya. sebagian siswa menganggap jawaban itu benar sehingga membuat gairah belajar siswa menurun. hal ini juga dapat membuat kepercayaan akan kemampuan diri sendiri siswa menurun, sehingga siswa lebih memilih tidak belajar karena mereka telah mendapatkan jawaban untuk ujian besok. padahal jawaban yang mereka dapatkan itu belum tentu benar, bahkan ada pula pihak yang memberikan jawaban salah sehingga membuat banyak siswa di suatu sekolah tidak lulus ujian.

       Padahal, apabila kita telaah lebih jauh, mentontek berarti meremehkan kemampuan otak kita dan lebih percaya akan kemampuan otak orang lain. hal inilah yang perlu disingkirkan dari dalam diri. Jangan sampai "mencontek"

menjadi budaya saat berlangsungnya ujian nasional. sangat disayangkan apabila hasil dari kita menimba ilmu selama lebih kurang 3 tahun harus ternodai saat ujian nasional berlangsung. Seharusnya dinas Pendidikan dan sekolah harus saling bekerja sama demi menciptakan ujian nasional yang kredibel dan berkualitas agar ketika nantinya siswa dinyatakan lulusmereka bisa merasa puas dengan hasil yang murni dari pemikirannya sendiri, bukan dari hasil pemikiran orang lain.

      Ujian nasional jangan selalu menjadi momok bagi siswa. untuk itu, siswa harus belajar dengan maksimaluntuk menjawab soal-soal dengan benar atau paling tidak 75% dapat dijawab dengan benar oleh siswa. Sebab, sistem penyelenggara ujian nasional 2012 tidak banyak mengalami perubahan dibanding dengan Ujian Nasional tahun 2011, begitu pula ujian nasional 2013. Untuk kriteria nilai menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan SMP dan SMA atau sederajad masih sama seperti ujian 2011 yaitu berdasarkan perhitungan nilai ujian nassional dan nilai ujian sekolah yang kemudian disebut nilai akhir. nilai akhir dihitung dengan rumus 0,6 nilai UN ditambah 0,4 nilai sekolah. Siswa dinyatakan lulus apabila nilai rata-rata adalah 5,5 dengan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran paling rendah 4,0. 

     jadi siswa akan dinyatakan lulus apabila memperoleh rata rata paling rendah 5,5. skor ini tentunya bisa dengan mudah diraih oleh siswa, karena sebelum mengikuti ujian nasional, seluruh siswa telah diberikan ujian pemantapan oleh sekolahnya masing masing.

     Apalagi jika siswa belajar dengan lebih giat, pasti hal itu akan lebih mudah. jadi, untuk apa mencontek dan menunggu bocoran soal dari orang lain?
marilah kita bersihkan Ujian Nasional di tahun tahun berikutnya dengan menghapus budaya "MENCONTEK".